Minggu, 29 April 2012

SPI Resume


SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM BAGIAN I

Resume
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Semester II


Logo IAIN.jpg
Disusun Oleh :
Karim Pamela
NIM. 14111110141


Dosen Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Drs. H. Taqiyuddin, M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada jungjunan kita, pemimpin akhir jaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW.
Resume yang berjudul “SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM BAGIAN I” ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita khususnya sbagai mahasiswa yang berada di jurusan Pendidikan Agama Islam sebagai calon pendidik. Pada pembahasan ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa itu sejarah, bagaimana proses terbentuknya pendidikan dan manfaaf mempelajari sejarah pendidikan.
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga dapat menyelesaikan resume ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Bapak Drs. H. Taqiyuddin, M.Pd. selaku dosen Sejarah Pendidikan Islam untuk memberikan sarannya agar penyusunan resume ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga resume ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya semua pihak yang membaca resume ini.

                                                                                    Cirebon,     Maret 2012
                                                                                                Penyusun



DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................            
B.  Rumusan Masalah....................................................................            
C. Tujuan Pembahasan................................................................            
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengenal Sejarah.....................................................................
B.  Proses Terbentuknya Pendidikan...........................................
C. Kegunaan Mempelajari sejarah Pendidikan.........................
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................            
B.  Rekomendasi.............................................................................            
LAMPIRAN
1.   Daftar Pustaka.........................................................................            
2.   Biodata Penulis.........................................................................            



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam pembahasan yang berkaitan tentang sejarah. Banyak paradigma orang bahwasannya sejarah itu hanya kejadian masa lalu. Tetapi tidak demikian. Dalam kesempatan ini akan sedikit disinggung tentang sejarah agar paradigma orang itu bisa berubah.
Selain dari sejarah bahwa pendidikan itu ada sejarahnya pula. Tidak langsung terbentuk adanya pendidikan, tentunya dengan beberapa proses.
Maka setelah dibahas tentang sejarah dan bagaimana pendidikan itu terbentuk, kita akan mengetahui kegunaan mempelajari sejarah pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana agar kita bisa mengenal sejarah?
2.      Bagaimana proses terbentuknya pendidikan?
3.      Apa saja kegunaan mempelajari sejarah pendidikan?

C.    Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari pembuatan resume tentang Sejarah Pendidikan Islam Bagian I ini, yaitu:
1.      Mahasiswa dan mahasiswi mampu mengetahui tentang apa yang namanya sejarah.
2.      Mahasiswa dan mahasiswi harus memahami bagaimana proses terbentuknya pendidikan.
3.      Setelah mengetahui tentang sejarah dan bagaimana proses terbentuknya pendidikan maka mahasiswa dan mahasiswi harus memahami tentang kegunaan sejarah pendidikan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Sejarah
1.    Unsur-unsur Sejarah
Pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa sejarah bukan hanya sebagai suatu peristiwa yang pernah dan telah terjadi. Sejarah juga dapat sebagai kisah karya seni bahkan sebagai ilmu. Jika dipelajari secara mendalam maka akan diketahui ternyata ada beberapa unsur pokok yang ada pada setiap peristiwa yaitu antara lain pelaku, waktu dan tempat dimana peristiwa itu terjadi.
Ada empat unsur bagi kita untuk mengenal dan memberikan makna kepada setiap peristiwa, yaitu: Manusia (man), waktu (time), peristiwa (an accident) dan penulis atau pencatat (recorder).
Manusia (man). Unsur pertama dan utama yang sangat menentukan dalam membicarakan dan mempelajari peristiwa adalah manusia sebagai pelaku atau orang yang terkena peristiwa. Suatu peristiwa, akan bermakna sejarah jika peristiwa itu menimpa pada diri seseorang atau sekelompok orang.
Waktu (time, al-saab). Ketika suatu peristiwa menimpa pada seseorang atau sekelompk orang maka akan timbul pertanyaan kapan (when). Waktu bisa disebut juga masa. Dalam ilmu bahasa terbagi dalam ketiga kelompok besar yaitu masa lalu (past tens), masa sekarang (now) dan masa yang akan datang (future tens). Menurut Mas Kunto (2004; 14) juga menuliskan bahwa sejarah adalah ilmu tentang waktu karena sejarah selalu membicarakan tentang kapan suatu peristiwa yang mengena pada seseorang atau sekelompok orang.
Peristiwa (an accident). Peristiwa dalam hal ini adalah sesuatu yang telah terjadi pada manusia dan telah berlalu. Menurut suparman (2004: 4) peristiwa sejarah adalah peristiwa yang bersifat kekal dan unik. Kekal maksudnya tidak berubah-ubah. Unik maksudnya sejarah itu hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang.
Pencatat dan Penulis (recorder and writer). Petugas pencatat atau penulis sejarah adalah seseorang atau kelompok orang yang karena ketekunan atau karena latar belakang pendidikannya. Karena untuk jadi pencatat atu penulis sejarah yang baik dibutuhkan ilmu pengetahuan, keterampilan, ketekunan dan dedikasi seta wawasan yang luas.
2.    Kriteria dan Makna Sejarah
a.    Kriteria sejarah
Memberikan suatu pengertian terhadap sejarah bukanlah persoalan mudah, sebab sejarah tidak hanya berkaitan dengan perilaku lahiriyah orang yang terkena peristiwa, melainkan juga dengan sikap kejujuran scara ruhiniah. Beberapa kriteria yang menjadi suatu keharusan dalam mengkaji suatu ilmu sejarah yaitu:
·      Sistematis yaitu kumpulanperistiwa masa lalu yang diceritakan secara teratur, runtut, konsisten dan tidak saling bertentangan.
·      Focus of interest yaitu berobyek pada manusia masyarakatnya dalam mewujudkan peradaban manusia yang bermartabat.
·      Empiris yaitu cerita tentang aktivitas manusia diperoleh melalui pengalaman dengan jalan mengalami atau dapat diamati secara realitas.
·      Rasional dan obyektif yaitu peristiwa masa lampau dari aktivitas manusia mengandung unsur dapat diterima menurut logika yang sah dan dapat diterima oleh orang lain.
·      Bermetode yaitu dalam rekonstruksi peristiwa masa lampau menurut aturan-aturan tertentu.
·      Dapat diferivikasi yaitu peristiwa yang terjadi pada masa lampau itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


b.    Kriteria dan Makna sejarah
Kata sejarah diambil dari bahasa arab yaitu kata syajara yang berarti terjadi, syarajah yang berarti pohon. Kata pohon silsilah dalam konteks sejara, sebagian penulis sejarah mengidentikannya dengan silsilah keturunan manusia.
3.    Fungsi dan Kegunaan Sejarah
Berfungsi sebagi ilmu pengetahuan, sebagai cara memandang masa lalu dan sebagai pernyataan pendapat dan sebagai profesi. Sejarah memiliki 4 fungsi yaitu:
a.    Fungsi didaktis yaitu memberikan bimbingan dalam menerapkan system pembinaan yang tepat.
b.    Fungsi koperatif yaitu mendorong untuk mengadakan perbandingan diantara berbagai konsep dan teori yang telah ada sehingga dapat memilih teori mana ang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
c.    Fungsi konsulatif yaitu memberikan petunjuk dalam mengembangkan kegiatan kearah yang lebih bermutu.
d.   Fungsi legitimasi aitu memberikan motivasi dan contoh yang baik dalam usaha inovasi.

B.  Proses Terbentuknya Pendidikan
Manusia dan pendidikan tidak bisa dipisahkan. Proses penciptaan adam dengan terselenggarakannya pendidikan adalah beriringan. Karena itu manusia dan pendidikan bagaikan setali mata uang, keduanya saling mendukung, saling memberi dan saling ketergantungan (interdependent). Manusia tanpa pendidikan, ia seakan-akan tidak memiliki panduan dan pedoman hidup. Pada saat yang sama, pendidikan yang tidak diselenggarakan oleh manusia tidak akan terwariskan kepada generasi berikutnya atau bahkan sirna sama sekalin dari muka bumi ini.
Seseorang atau sekelompok orang yang menerima materi pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 disebut peserta didik yaitu murid bagi mereka yang belajar di madrasah, siswa bagi yang di sekolah, santri bagi mereka yang dipondok pesanteren dan warga belajar bagi mereka yang belajar di lembaga-lembaga pendidikan kursus.
1.    Hakekat Pendidikan
Pendidikan sebagai proses upaya meningkatkan nilai peradaban individu atau masyarakat dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang lebih baik, institutional peranan dan fungsinya semakin dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Karena itu keberadaan suatu lembaga pendidikan di suatu daerah, merupakan salah satu factor penentu dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat di daerah tersebut. Melalui lembaga pendidikan akan dapat diketahui berkualitas atau tidaknya masyarakat, akan dapat diketahui juaga kemampuan dalam menilai dan kemauan masyarakat dalam memanfaatkan produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kata pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia (1994) diartikan sebagai, “proses perubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.” WJS Purwa Daarwinta (1985) menjelaskan bahwa kata pendidikan berasal dari kata dasar didik yang artinya,”memelihara dan member latihan mengenai akhlak dan kecerdasan.” Kemudian diberi awalan pe dan akhiran an kemudian menjadi kata pendidikan maka artinnya berkembang menjad, ”perbuatan tentang mendidik.”
Good V Carter melalui Dictionary of Education (1945) dituliskan bahwa, pendidikan adalah kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk prilaku yang bernilai positif di dalam masyarakat di dalam ia hidup.
Crow & Crow yang pendapatnya dikutif Wasti Sumanto dan Hendyat Soetopo, (1982: 11), “pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan pengertian pandangan dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan ia semakin berkembang.



2.    Proses Terbentuknya Lembaga Pendidikan
Pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar untuk menungkatkan nilai prilaku individu masyarakat, dari keadaan tertentu ke suatu keadaan yang lebih baik. Karena itu ditinjau dari segi historysnya, pendidikan terjadi dari unit yang kecil pada suatu masyarakat yaitu antara istri dan suami, kemudian berproses hingga keluarga besar. Pada proses berikutnya pendidikan terjadi di lingkungan masyarakat terbatas sampai ke lingkungan masyarakat yang terorganisir.
RM. Mac Iver (1962) untuk memahami terwujudnya suatu lembaga pendidikan, perlu diketahui terlebih dahulu makna dan bagaimana proses pembentukannya. Lembaga adalah prosedur yang tetap bentuknya dalam melakukan kegiatan-kegiatan kelompok. Sedangkan lembaga pendidikan merupakan perwujudan dari hubungan antar personal yang didasari oleh berbagai motif yang menjadi intensif ke satu arah dan kurang intensif kea rah yang lain.
3.    Jenis dan Bentuk Lembaga Pendidikan
Dalam teori pendidikan dikenal ada tiga pusat penyelenggara pendidik atau “Tri Pusat Pendidikan”. Ketiga pusat pendidikan itu adalah keluarga, masyarakat dan pemerintah,pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan keluarg, bisa disebut pendidikan informal, pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat, di tengah-tengah masyarakat dan untuk masyarakat, disebut pendidikan non formal. Sedangkan pendidikan yang difasilitasi dan dikelola secara beraturan oleh pemerintah atau swasta disebut pendidikan formal.

C. Kegunaan Mempelajari Sejarah Pendidikan
Jika kita simak historiografi secara normatif, kita akan dapat memaklumi mengapa disiplin historiografi dianggap bernilai bagi para ilmuan social. Sebab salah satu kaidah dasar penelitian sejarah adalah menggunakan sumber-sumber  utama yakni sumber primer. Sumber primer merupakan gudang timbunan data historis yang asli, seperti rekaman asli yang menyimpan kejadian-kejadian penting, paparan yang merupakan kesaksian untuk suatu peristiwa, selembar foto, notulen rapat-rapat organisasi. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber sekunder ialah catatan-catatan peristiwa historis rekaman dari sumber asli.
Menurut Kerlinger, paling tidak ada dua norma lain dalam historiografi yaitu apa yang diistilahkan dengan kritik eksternal dan kritik internal. Para sejarawan secara kritis meniliti, memeriksa keaslian sumber data, atau lebih tepatnya memeriksa sumber data untuk mengetahui kebenaran atau validitasnya.
Sejarah pendidikan sebagai pengetahuan merupakan informasi tentang masa lalu yang berhubungan dengan aktifitas manusia dalam bidang pendidikan.akan tetapi sejarah pendidikan sebagai ilmu (science) merupakan kumpulan pengetahuan tentang masa lalu dari aktifitas manusia dalam bidang pendidikan yang dapat dijadikan sebagai bahan studi untuk memperoleh pengertian dalam bentuk analisa sintesa yang memperjelas aspek-aspek: (1) Deskripsi meliputi aspek fungsional (what), aspek geografis (where), aspek biografis (who), aspek kronologis (when). (2) Sintesis yang meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan interpertasi tentang mengapa (whay) peristiwa itu terjadi, dan kemana arah (where to) peristiwa itu selanjutnya.
Bagian terkecil dari kegunaan mempelajari ilmu sejarah pendidikan sebagaimana ditulis Djumhur dan Danasaputera (1974: 2) bahwa:
1.    Dengan mempelajari sejarah pendidikan, kita akan memperoleh pengertian fungsi pendidikan dalam keseluruhan kebudayaan.
2.    Sejarah pendidikan mengajar kepada kita untuk membedakan mana yang bernilai tinggi dan mana yang tidak, sehingga kita terhindar dari tindakan yang salah dan sesat dalam melaksanakan usaha-usaha pendidikan.
3.    Sejarah pendidikan memberikan kita tentang pegangan, sehingga tidak akan terjadi suatu penilaian atau menganggap rendah terhadap hal-hal yang tel;ah lama dan menganggap tinggi terhadap hal-hal yang baru.
4.    Dengan mempelajari sejarah pendidikan, kita akan sadara bahwa pendidikan hendaknya disesuaikan atau diselaraskan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada ilmu pengeetahuan dan teknologi.
5.    Sejarah pendidikan menginsyafkan kepada kita bahwa pendidikan sangat penting.
6.    Dengan mempelajari sejarah pendidikan, kita memperoleh contih yang baik.



BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sesuai dengan poembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Sejarah itu terdiri dari beberapa unsur diantarantanya ada manusia, waktu, peristiwa dan pencatat. Sejarah harus seesuai dengan criteria. Yaitu harus sistematis, berobyek, empiris, rasional, bermetode dan dapat diverifikasi.
2.    Proses terbentuknya pendidikan yaitu saecara informal, non formal dan formal.
3.    Kegunaan mempelajari sejarah dapat mengupayakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
B.     Rekomendasi
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan resume ini. Harapan sebagai penyusun adalah menerima kritikan dan saran dari pembaca, karena itu suatu hal kepada penyusun untu kesempurnaan dalam membuat resume ini.
Semoga resume yang disusun secara singkat ini bisa bermanfaat untuk kita semua selaku peserta didik yang akan menjadi pendidik di masa yang akan datang,



Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA

Taqiyuddin. 2011. Pendidikan Islam dalam Lintas Sejarah Nasional. Cirebon: CV. Pangger.


BIODATA PENULIS

*      Nama                     : Karim Pamela
TTL                       : Ciamis, 14 Juni 1992
Asal Sekolah         : SMA Negeri 1 Rancah
Alamat Rumah      : Jl. Ujung Pandang Blok C Nuansa Majasem
No. Hp                  : 083877094747

Tidak ada komentar:

Posting Komentar